<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meratus Adventure - Part 16

Cara Membuat Simpul dan Pasang Hammock


Cara Membuat Simpul dan Pasang Hammock


Selama perjalanan menuju pos 1, kami bersama orang cacat dan kawannya sharing tentang tenda dan berbincang dengan sesuatu yang menarik hati, sehingga perjalanannya pun menjadi cepat dan tanpa terasa telah tiba di pos 1.

Kami diajari cara pasang hammock di pohon dengan cara simpul tali di pohon yang kuat dan atur ketinggiannya sehingga kita dapat naik dan berbaring di atasnya, wah enak ternyata naik di hammock serasa tidur diudara. Hehehe..

Pengalaman Membuat Tali Simpul Tenda Dan Hammock


Pemasangan hammock juga harus kuat pada tiang pohon, jika tidak kuat maka tali akan tururn ke bawah dan akhirnya hammock terjatuh dan kita pun ikut terjatuh. Pastikan bahwa ujung tali dibuat 2 seperti gambar dibawah 2 ujung tali diikat diatas dan dibawah, simpul tali atau kaitkan pin-nya jika terdapat pin pengait, jika tidak ada cukup ditali pada sebatang pohon dengan formasi simpul tali atas dan bawah.


sterno berbaring di hammock

Lalu ujung hammock yang bawah juga harus ditali seperti ujung yang lain dengan formasi yang sama atas dan bawah ikat di batang pohon yang kokoh, jangan lupa untuk membawa ucus (tali dari karet) sejumlah 2 buah, untuk menguatkan pegangan hammock dari formasi tali atas dan bawah.

Fungsi tali ucus ini adalah untuk menguatkan tali yang sudah terpasang di pohon dan diikat lagi supaya hammock tidak melorot atau turun, cara mengikatnya adalah dengan menyambung dan menyilang ikatan formasi tadi dan mengaitkan dipohon, sehingga simpul hammcok menjadi kuat, dan jangan lupa ujung hammock lainya juga di ikat dengan tali ucus.

Setelah terpasang maka uji coba dengan badan sobat, jika kuat menahan dan tidak ada gerakan melorot hammock berarti simpul sobat sudah kuat dan sobat dapat tidur didalamnya. Mudah bukan ! Tapi perlu diingat bahwa untuk tali temali hammock jangan dibuat tali mati, sebab sewaktu membuka atau bongkar hammock kesulitan dan memakan banyak waktu.

Yang paling enak jika memasang hammock dengan pin yang sudah tersedia dan disediakan oleh pabriknya, tinggal di ikat di pohon beberapa kali melingkar dan di klik pada pin akhirnya sudah bisa dipasang tanpa tali menali yang rumit. Tapi jika tidak ada ya terpaksa menali dan membuat simpul hidup.

Pengalaman Di Pos Pendakian


Akhirnya tidak terasa sudah sampai di pos 1, rasa dahaga dan lapar di perut terobati dengan hadirnya warung makan yang dibuka oleh suku dayak Meratus, untuk pendaki yang kehabisan bekal atau tidak ingin ribet dalam hal memasak. Lalu aku pesan es Extra Joss dan Iki pesan es Kuku Bima. Kulihati disamping warung kursi panjang dari bambu tempat aku duduk dan kuselonjorkan kaki, melepas sandal dan membaringkan punggung sejenak untuk rileksasi.

Tas punggung dan peralatan bekal kemping kugeletakkan saja di samping warung itu, sejurus kemudian aku pesan makan dengan lauk telur dan kuminum es itu, wah segarrr...  heheheh..

Kemudian aku berpaling ke arah suara gaduh anak-anak pecinta alam yang rata-rata masih sekolah SMA dimana mereka bergurau dengan teman sebayanya dan bercengkrama, wah hari yang indah pikirku.

Tiba-tiba acil warung yang lain menawari kami cincin dari rotan yang diikat sebagai tanda kenang-kenangan dari suku dayak Meratus, kupikir itu gratis ternyata harus bayar 30 ribu - 100 ribu tergantung kerumitan pola dari cincin rotan yang dipasang.

Kulihati ada anak sekolah itu, minta dibuatkan cincin dari rotan dan membayar uang ke acilnya, dalam sekejap rotan kecil melingkar dijarinya dengan warna corak khas suku dayak Meratus, acil itu kulihati dengan hati-hati merajut jalinan rotan di jarinya dan beberapa menit kemudian terciptalah cincin kenang-kenangan itu.


    Namun aku tidak tertarik dengan cincin itu, karena aku cowok dan aku tidak suka dengan cincin, ada lagi produk dari suku dayak Meratus sebagai cinderamata yaitu wrist bass atau gelang rotan khas suku dayak, namun aku juga tidak tertarik untuk membelinya karena aku cuma suka seperti slyer namun mereka tidak menjualnya, akhirnya aku cuma ngobrol sejenak dengan anak sekolah itu dan setengah jam kemudian aku melanjutkan perjalanan ke desa Kiyu.

    Ikuti Selanjutnya Meratus Adventure - Part 17 -Ending Story ( Cerita Terakhir ).