<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meratus Adventure - Part 9

Review Peralatan Memasak Di Hutan


Review Peralatan Memasak Di Hutan



Jam 6.30 setelah mengalami malam panjang yang melelahkan, akhirnya datang waktu pagi dengan suasana yang ceria dan bahagia. 

Perutku bergetar dan berbunyi nyaring, pertanda alarm lapar ! Cacing diperutku berontak untuk minta dikasih makan, hehehe..

Teringat makan tadi malam sedikit, jadi terpaksa harus survive untuk makan di tengah hutan. 

Melihati bekal untuk makan habis total karena tas konsumsiku robek dan barang konsumsiku terjatuh dan nyangkut di ranting pohon sewaktu perjalanan semalam akibat memakai sepatu abal-abal, membuat bekal masak kami tercerai - berai, berhamburan di dasar jurang yang lebat. Oh My Good ( OMG).

Akhirnya aku dipanggil kelompok pecinta alam bebas sewaktu ketemu tadi malam, saat hendak mandi di sungai. "Makan kesini bro ! Kami masak banyak". (Sambut mereka).
"Oiya, terimakasih bro". (Celetukku: Kebetulan perut kosong nih, sambil menghampiri mereka).

Aku mengobrol ringan seputar tenda yang tidak ketemu tadi malam, sebab Iki ketiduran pulas dan tidak mendengar teriakan kami. Sembari merebahkan badan di ayunan dalam posisi rilex, aku minta di foto sama mereka. Dab jadilah fotonya.

sterno berayun di cabang pohon
Foto di Ayunan 

Aku tanya kepada mereka: 

Aku: Siapa yang tidur diayunan ini mas? Ga kedinginan ya?
Dendi: Semalam aku yang tidur disini dan aku tidur di ayunan ini sampai menggigil tadi malam, karena tenda log kami penuh, jadi terpaksa aku menambatkan tali dari batang pohon ini ke batang pohon itu supaya ayunan tegak, (Sambil melihat telunjuk tangannya). Dan aku pakai sarung untuk menyelimuti badan dari hawa dingin.
Aku: Jika hujan gimana mas? 
Dendi: Wah terpaksa harus loncat dan bernaung di tenda log.
Aku: Enak ya mas jika diayun-ayun seperti begini teringat masa kecil, tidur diayun oleh orangtua supaya tidur cepat dan mereka melihat dengan ceria muka kita sambil orang tua kita bernyanyi, hehehehe...
Dendi: KLOP.

Kemudian aku melihati ada 7 orang kelompok pecinta alam bebas yang kebetulan lagi masak dan aroma masakan mereka menusuk hidungku.

Kemudian aku datangi tenda log dan melihat kelompok pecinta alam bebas sedang masak di bawah rumpun pohon bambu.
memasak di hutan sungai karuh
Masak pakai cooking portable di tenda Log.

Peralatan Memasak

Peralatan masak camping sebenarnya ada 2 yaitu :
Kompor portable dan kitchen set portable (nesting).

kompor jinjing portable yang mudah dibawa camping
Kompor portable outdoor.

rantang untung camping di hutan
Peralatan memasak (nesting).


Pengalaman Memasak Di Hutan


Aku diajari teknik masak ala chef dan tanya peralatan memasak portable kepada mereka, 

Bagaimana cara membawa tempe, telur satu rak, bumbu dapur lengkap, mertega, minyak goreng dan peralatan masak lengkap?

Mereka menjawab: mudah bro membawanya, kamu harus membawa kotak portable plastik dan dimasukkan kedalam box jadi mudah untuk dibawa camping. Teknik yang kami pakai jarang dilakukan oleh pendaki gunung lainnya. (Cetus mereka).

Kami ada 7 orang, masing - masing membawa peralatan dan aku yang membawa box khusus masak - memasak. Jawab Andi.

Wah emang lain dari yang lain, peralatan masak kelompok pecinta alam bebas di hutan Sungai Karuh seperti di foto ini:

wadah telur portable yang mudah dibawa ccamping
Tray Egg plastic dengan pegangan cocok buat bekal camping bro.

kotak bumbu yang mudah dibawa camping
Kotak penyimpan bumbu dapur, gula, garam, merica, vitsin, cocok buat bekal camping

kotak khusus memasak di hutan
Kotak penyimpanan abon, bawang iris, mentega, kacang, bihun dll

kotak penyimpanan tempe praktis mudah dibawa di hutan

Kotak penyimpanan tempe (ice tray atau baby cube). Sebelumnya bungkus dengan plastik bersih potongan tempe agar tidak tercemar bakteri.

tempat makan khusus yang praktis dibawa ke hutan
Tempat makan bento dari plastik.

botol kecap khusus yang praktis dibawa ke hutan
Tempat kecap, saos, minyak goreng beri tanda agar mudah di kenali.

bok khusus pecinta alam yang camping di hutan
Box peralatan memasak kelompok pecinta alam bebas.

Aku sempat berfikir, orang lain banyak yang bawa back packer dia malah bawa box peralatan masak, memang cara pikir orang lain - lain, yang penting hepi, hehehehe...


Resep Masakan Di Hutan


Resep Chef  di Hutan Sungai Karuh


Bahan:
  • 300 gram tempe, potong bentuk kotak-kotak kecil
  • ½ ons kacang hijau, potong kecil
  • dan setengah ons Ebi jerbung
  • Pisang secukupnya, belah Jadi dua bagian
  • ½ liter air
  • 1 sendok teh gula
  • 1 sendok makan asam dari asam 1 sendok teh dicampur dengan 1 sendok makan air
  • 1 ¼ sendok teh garam
  • minyak goreng secukupnya


Bumbu halus:
  • 1 tomat
  • 2 buah cabai merah keriting
  • (3) cabai merah besar
  • 3 siung bawang putih
  • (6) bawang merah


Bagaimana cara membuat:
  1. Langkah pertama mempersiapkan bahan-bahan dan rempah-rempah untuk membuat tempe goreng khas sungai karuh.
  2. Bersihkan Ebi, Potong kepala dan ekor lalu Cuci.
  3. Kacang di cuci dan potong pisang.
  4. Panaskan minyak untuk menggoreng bumbu bersama dengan pisang tumis hingga pisang harum.
  5. Tambahkan jerbung Ebi, dan tumis hingga berubah warna. Masukkan tempe, kacang dan di aduk.
  6. Tuangkan air dengan gula, garam dan asam air. Aduk dan masak sebentar hingga benar-benar bumbu diserap tempe dan pisang goreng.
  7. Angkat dan tempe goreng balado siap disajikan.

    Ikuti selanjutnya : Meratus Adventure - Part 10 ( Lestari alamku - Lestari desaku).