Ibarat Sungai Yang Kering Tiada Air
Sobat angkringan bagaimana kabarnya?
Semoga Anda sehat selalu pada hari ini, topik kita hari ini mengenai meresapi
lirik lagu dari "Cintaku Tak Terbatas Waktu":
Ibarat Sungai Yang Kering Tiada Air
Andaikan malam yang sepi dapat bicara Mungkin aku tak akan kesepian Penantianku kini hanya untukmu Setiap saat berdoa untukmu Kesetiaan ku pada dirimu tak terbatas waktu Cintaku kini hanya untukmu Ibarat sungai yang kering tiada air Menanti hujan turun dari langit Kesetiaan yang ku miliki tak pernah berhenti Walau berjuta godaan mengganggu Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu Tak akan ada selain dirimu Cinta yang telah kita bina Pahit manis berdua Demi cintaku hanya untukmu Ibarat sungai yang kering tiada air Menanti hujan turun dari langit Kesetiaan yang kumiliki tak pernah berhenti Walau berjuta godaan mengganggu Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu Tak akan ada selain dirimu Cinta yang telah kita bina pahit manis berdua demi cintaku hanya untukmu Aku cinta kepadamu tak terbatas waktu Tak akan ada selain dirimu Cinta yang telah kita bina pahit manis berdua Demi cintaku hanya untukmu.
Sebenarnya lirik lagu diatas mempunyai makna yang sangat dalam dan penuh makna, setelah aku resapi bahwa yang membuat lirik lagu adalah seorang pujangga yang menorehkan karyanya berupa syair yang menggugah hati bagi pendengarnya pada sebuah alunan musik dengan penuh arti.
Inti dari syair seniman tersebut mengajak kita mengerti dan memahami bahwa cinta itu ibarat :"air yang mengalir di sungai, ada pasang ada surut".
Ketika air sungai surut, maka cinta itu membuat setiap insan menyadari akan kerinduan sosok seseorang yang disayangi, dicintai dan dikasihi sewaktu dulu masih bersama.
Cinta itu membawa kerinduan setiap insan dimana rasa cinta yang terpisahkan oleh ruang dan waktu membuat kerinduan yang mendalam dan diibaratkan "menanti hujan turun dari langit".
Cintaku Tak Terbatas Waktu
Sungai yang kering dan menanti hujan turun dari langit mempunyai makna bahwa ketika kita sudah terpisah jauh diluar dimensi, maka rasa cinta itu seperti gelombang rasa yang menerpa kita dimana terkadang kita ingat kenangan kepada mantan kekasih atau orang yang terdekat dengan kita bisa ayah, ibu, adik, keluarga yang kita cintai dan hal tersebut sangat sulit untuk dilupakan.
Menanti hujan turun dari langit mempunyai makna menanti sosok figur yang dulu bersama dengan kita dalam suasana duka dan ceria menghiasi kehidupan di waktu itu, seketika itu dia tidak ada lagi karena dia sudah jauh dari hadapan kita dan kita tetap menunggu.
Terkadang rasa tersebut membuat kita melamun sendirian, membayangkan sesuatu yang indah ketika bersama dengan dia dan kita menikmati lamunan itu, karena kita adalah orang yang setia menunggu walaupun dia sudah tidak ada lagi atau sudah jauh disana.
Ketika kita sadar bahwa yang kita nantikan tidak kunjung tiba, kita merasa dongkol dalam hati dan kenangan di masa lalu memang sulit untuk dihilangkan dan membekas dalam kalbu menghiasi rasa dan cerita kehidupan ini.
Cinta yang telah kita bina, pahit manis berdua terkadang membuat kita menjadi tegar dalam hidup ini dimana rasa senang dan sedih dalam percintaan itu hal wajar bagi manusia, namun kita tidak perlu terlalu dalam sedih dan melupakan kehidupan nyata ini dalam sesuatu yang pilu dan penuh kenangan.
Sobat, tahukah kehidupan ini terkadang seperti sesuatu irama musik dimana nada, melodi, lirik dan tempo lagu menghiasi perjalanan Anda?
Saat kita senang dengan alunan musik itu, maka kita menjadi semangat dalam hidup dan melihat, mendengar dan merasa bahwa kehidupan ini indah bagi kita, namun sebaliknya disaat kita mendengar musik yang tidak mengenakan untuk kalbu kita, maka kita menjadi murung dan sedih dengan keadaan ini.
Musik diatas menggambarkan bahwa kehidupan ini terkadang membuat kita ingat bahwa jauh dari kekasih hati itu membuat kita tidak enak dalam diri, dimana rasa berharap tinggi, antusias dan cemas melengkapi setiap detak jantung Anda dalam menunggu... Entah sampai kapan kita menunggu dan menanti ?
Pekerjaan menunggu dan menanti adalah suatu pekerjaan yang membuat diriku paling membenci karena sesuatu yang ditunggu itu pasti penuh harap, cemas, gelisah dan kecewa bercampur dengan perasaan gembira saat dia datang... Tapi kapan dia datang?
Waktu yang menentukan seperti lirik lagu diatas "Cintaku Tak Terbatas Waktu".