<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Percy Buttons

perlu pindah rumah atau pindahan rumah

Hello, senang berjumpa dengan Anda, semoga Anda sehat dan fit di hari ini, Topik kita hari ini mengenai Pindahan, sebelumnya sediakan kopi hangat atau secangkir es Good Day sebagai teman peneman saat membaca, selamat menyimak :

" Saya baru saja pindah ke Bridge Street. Kemarin seorang pengemis mengetuk pintu rumahku.

 Dia meminta sebuah makanan dan segelas beer. Sebagai imbalannya, Pengemis itu berdiri di atas kepalanya dan menyanyikan beberapa lagu. 

Saya beri dia makanan. Dia makan dan minum Beer. Kemudian dia menaruh sepotong keju di kantong sakunya lalu dia pergi. 

Kemudian seorang tetangga rumah bercerita tentang dia. Setiap orang mengenal dia. Namanya adalah Percy Buttons. 

Dia selalu mengunjungi setiap rumah di jalanan Bridge street sebulan sekali dan selalu meminta sebuah makanan dan segelas beer."

Pengalaman Pindah Rumah

Saya dulu pernah mengalami pindah rumah dan kos sudah lebih dari 12 kali dalam seumur hidup. Mulai dari pindah kos yang sempit ukuran 3x3 m2 sampai rumah besar.

Pengalaman yang saya dapatkan setiap pindah rumah adalah masalah mengangkut barang pribadi yang begitu banyak dan berat serta adaptasi dengan lingkungan baru.

Setiap orang pasti berfikir bahwa pindahan rumah merupakan suatu kegiatan yang membosankan dan membuat capek seluruh badan, sama seperti yang kualami.

Ketika kita dihadapkan dengan pindahan rumah, maka kita harus siap cost dan extra power untuk menjalaninya.

Pindahan menurutku lebih baik dilakukan jika suasana lingkungan kerja dan sosial bermasyarakat tidak cocok lagi dengan kepribadian kita. Nabi Muhammad SAW juga pernah menyarankan untuk hijrah ketempat yang lebih baik supaya hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dulu saya kos di Surabaya, sewaktu masih kuliah. Ukuran kamar hanya  2 x 1,75 m2 ranjang kamar tingkat dua, jadi satu ruangan di kos untuk 2 orang, waw sempit sekali, sehingga bingung untuk menaruh banyak barang bawaan seperti buku dan peralatan dapur.

 Mau tidak mau harus makan diluar. Saya berfikir bahwa makan diluar juga mahal harganya karena saya masih status Mahasiswa. Apa - apa masih bergantung kiriman orang tua.

Tapi bisa saya manage dengan bawa Magic Com / penanak nasi dan beras selebihnya Galon mineral isi ulang sebagai tempat pereda haus disaat kerongkongan kering.

Dari situ saya kenal banyak teman dari Fakultas lain yang juga kos di tempat yang sama denganku. Mulai anak Fisip, Sospol, Sejarah, Geografi, Sastra, Bahasa inggris, Hubungan Internasional, Farmasi dan anak Pepajakan. Tapi aku akrab dan ada rasa kekeluargaan dengan mereka.

Maklum kos sempit banyak penghuni tapi selalu dijaga kebersihannya.

Ada teman menyarankan untuk pindah ke tempat yang lebih luas karena tempat yang sempit mempengaruhi daya kretifitas sesorang untuk berkembang.
Menurutku tempat yang sempit membuatku penat dan susah bergerak karena terbatasnya dinding dan ruang gerak.

Tapi itu tidak berlaku juga dengan temanku anak Farmasi, dia selalu cumlaud disetiap semester, yang menandakan bahwa tempat juga tergantung cara pikir sesorang menyikapinya. 



Slogan Rumah

#Ada Slogan yang baik untu diresapi
Tidak ada tempat yang paling enak di dunia selain rumah sendiri.
Rumahku adalah istanaku.

Selang beberapa bulan aku memutuskan untuk pindah ke rumah besar tidak jauh dari kos lamaku,
disitu aku mendapatkan kamar yang lebih luas dari sebelumnya yaitu ukuran 5x4 m2 tetapi costnya agak mahal dikit tidak jadi masalah bagiku ditambah lagi ada dapur untuk memasak dan ada ruang tamu serta ada ruang santai yang membuatku betah lama tinggal disitu.

Dulu aku sekos dengan Ali anak Kediri yang satu Jurusan denganku, dia menyarankan untuk pindah ke kos yang baru supaya lebih longgar dan enak hidup.

Membawa barang bawaan buku - buku dan perabotan dari kos lama memang membuat capek. Tetapi aku menikmatinya.

Di tempat itu aku beradaptasi dengan lingkungan baru dan dengan orang yang baru. Penghuni anak kos itu anak Hukum, Sastra, Pariwisata dan Perawat yang menyebabkan bertambah pergaulan yang berbeda Fakultas.

Adaptasi Dengan Lingkungan Baru


Beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan orang yang baru memang perlu waktu dan perhatian.

Cara berfikir orang baru ini lain dengan kos yang lama. Dan kosku menjadi basecamp tempat nongkrong anak - anak selepas pulang kuliah. Sehingga setiap hari keceriaan, suka duka ada tempat berbagi rasa berbeda dengan kosku yang lama. Dan kos kami menjadi magnet untuk bersosialisasi keakraban antar anak kuliah.

Pepatah, Kata Mutiara, Kata Bijak Tentang Rumah


#Ada pepatah yang baik untuk disikapi
Tidur bertilam pasir, sangat miskin tidak mempunyai rumah dan harta benda
Tumbuk tanah terserah pada badan seorang, semua urusan rumah tangga harus dilakukan sendiri


Pesan Moral

  1. Hijrah atau pindah ke tempat lain jika lingkungan sosial tidak sesuai dengan gaya kepribadian Anda agar hidup Anda menjadi lebih baik
  2. Semua masalah hidup berasal dari cara pikir dan pandang seseorang, jika Anda  kuasai pikiran Anda maka Anda kuasai hidup Anda
  3. Banyak orang yang takut untuk hidup yang lebih baik karena masih kuat berpegang pada konsep yang lama dia tanam di dalam pikirannya
  4. Tidak ada tempat yang lebih baik dan enak selain dirumah sendiri
  5. Lain tempat, lain orang, lain masalah, dan lain penanganan nya
  6. Carilah tempat yang luas dan cocok dengan gaya kepribadian Anda untuk mengekspresikan kreatifitas Anda
  7. Beradaptasi dengan lingkungan baru  memerlukan proses yang panjang dan perlu perhatian
  8. Pindah pikiran, hati dan suasana disaat Anda galau ke tempat yang memberi Inspirasi, Motivasi dan Dedikasi supaya ada cahaya cerah dalam hidupmu
Salam