Inspirasi Maulana Yusuf Dengan Sarung Tangan Safety
Usaha Sarung Tangan
- Apa trik Usaha Maulana dengan Sarung tangan?
- Apa Peran UKM dalam usaha Maulana
- Nasihat Maulana untuk wirausaha muda
Sejarah Maulana Dengan Sarung Tangan Safety
Maulana Yusuf terlahir di Cilacap, Jawa Tengah 1 November 1980. Dia menempuh sekolah dari SD hingga STM jurusan Otomotif dan sempat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi di Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, jurusan Elektro, tahun 2001 lalu.
Dia berhenti menyelesaikan kuliah atau droop out karena tidak sempat menyelesaikan tugas akhir D3, dikarenakan tidak mempunyai dana untuk membeli peralatan pendukung tugas akhir kuliah.
Drop out atau berhenti kuliah tidak membuatnya berhenti dalam hidup melainkan meneruskan jiwa entrepreneurnya dengan mencoba membuat sarung tangan safety.
Dalam merintis usahanya, Maulana sering mengalami jatuh bangun namun tidak membuat dirinya patah semangat bahkan memacu dirinya untuk bekerja lebih baik lagi. Dan ternyata bisnisnya tidak sia - sia. Dia kini dikenal orang dengan pengusaha muda dalam bidang sarung tangan safety.
Dia tertarik dengan usaha sarung tangan berawal dari kecintaannya akan hobi mendesain kulit sapi menjadi berbagai macam produk, tapi dia tetap konsisten dengan sarung tangannya. Semua jenis sarung tangan bisa dia kerjakan. Ada sarung tangan model repeat order dan special order.
Artikel Lain: Rumah Baru
Khusus special order biasanya dengan desain khusus sesuai keinginan dan permintaan pemesan. Mulai warna, bahan, material dan model bisa dibuat mengikuti permintaan. Bahkan pemesan juga bisa mencantumkan brand atau merek pada sarung tangan yang diinginkannya.
Material bahan untuk kulit, dia menggunakan kulit impor dari Meksiko, India atau Filipina karena material impor lebih murah daripada kulit lokal.
Padahal sebenarnya kualitas kulit lokal lebih unggul dari impor karena sapi lokal di Jawa lebih tebal kulitnya dan tekstur kulit lebih menarik.
Ya apa boleh buat, kulit sapi lokal kebanyakan dipasok ke pengolahan makanan untuk dibuat kerupuk kulit atau kikil. Keluhnya.
Ya apa boleh buat, kulit sapi lokal kebanyakan dipasok ke pengolahan makanan untuk dibuat kerupuk kulit atau kikil. Keluhnya.
Bagaimana Bisnis Sarung Tangan Berkembang
Maulana mulai membuka cabang di Cilacap pada tahun 2014, karena melihat potensi dan sumberdaya disana sangat mendukung dalam mengembangkan usahanya. Dia membangun usahanya dan sudah memiliki 20 karyawan yang bekerja.Cabang baru dan karyawan yang baru tidak boleh dipandang sebelah mata. Inilah yang menjadikan kebanggan dan kepuasan tersendiri Maulana, bisa mempekerjakan orang dan memberi nafkah penghasilan bagi ekonomi keluarga mereka.
Tantangan, hambatan dan kendala yang harus dihadapi Maulana adalah harus bisa bersaing dengan produk impor yang membanjiri pasaran seperti barang dari Cina yang dikenal sangat murah.
Kendala lainnya adalah Maulana belum bisa masuk ke industri besar apalagi industri asing karena harus mempunyai SNI atau ISO.
Sedangkan usahanya belum mempunyai sertifikat SNI karena pengurusannya ternyata ribet dan susah bukan main. Selain berbentur dengan biaya pengurusan, persyaratan lainnya juga masih sulit untuk dipenuhi.
Maulana mempunyai trik jitu untuk menggaet pelanggan yaitu dengan mempermudah order, pelanggan yang hendak memesan diharuskan membayar 50 % di muka dan minimum pesan 500 pasang.
Maulana mempunyai trik jitu untuk menggaet pelanggan yaitu dengan mempermudah order, pelanggan yang hendak memesan diharuskan membayar 50 % di muka dan minimum pesan 500 pasang.
Jenis dan modelnya dia kerjakan sendiri dan pelanggan diminta menunggu 3 minggu, dimana satu minggu pertama adalah proses penyamakan kulit, minggu berikutnya proses produksi dan terakhir finishing.
Bebicara mengenai omzet usahanya, rata - rata perputarannya sekitar Rp. 600 juta sampai Rp. 700 juta dan bisa lebih tergantung pemesanan. Dia menjelaskan jika itu adalah nominal terkecil dari industri kulitnya, karena menurutnya yang dia jual adalah produk yang murah.
Bebicara mengenai omzet usahanya, rata - rata perputarannya sekitar Rp. 600 juta sampai Rp. 700 juta dan bisa lebih tergantung pemesanan. Dia menjelaskan jika itu adalah nominal terkecil dari industri kulitnya, karena menurutnya yang dia jual adalah produk yang murah.
Usaha Kecil Menengah
Harapan Maulana kedepan adalah pemerintah harus memperhatikan UKM (Usaha Kecil Menengah) sebab UKM adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan dan penyangga ekonomi makro suatu bangsa dan negara.
Harapannya adalah :
Artikel Lain: Dilarang Parkir
- Pemerintah harus memudahkan para pelaku UKM dalam pengurusan standarisasi produk lokal bukan mempersulit perizinan dan pengurusan.
- Pemerintah harus bisa menjembatani UKM dalam hal ekspor.
- Pemerintah harus bisa menyediakan pelatihan tentang UKM.
- Pemerintah harus mengatur regulasi harga produk asing untuk memproteksi UKM.
Artikel Lain: Dilarang Parkir
Maulana mempunyai nasihat untuk anak muda
Jatuh bangun dalam menjalankan bisnis itu hal biasa. Jangan takut gagal tapi takutlah jika Anda tidak belajar dari pengalaman - pengalaman sebelumnya.Dia sendiri menuturkan bahwa pernah merugi hingga Rp. 600 juta pada tahun 2012 karena salah hitung di masalah produksi, untuk itu membuat perencanaan matang adalah lebih penting sebelum memutuskan sesuatu hal. Sebab jika tidak kita akan mengalami kerugian besar.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan para customer, menjaga kepercayaan, dan komunikasi terbuka dengan pekerja dan karyawan. Jangan terlalu jauh membuat jarak antara pemilik dan karyawan.
Artikel Terkait: Filosofi Usaha Dari Bayi
Banyak anak muda yang ingin berwirausaha tapi tidak mempunyai modal itu adalah omong kosong, Jika Anda mempunyai niat pasti ada jalan, apa saja bisa dikerjakan terlebih dahulu, bisa mulai bekerja sebagai marketing atau sales.
Maulana bahkan siap menampung dan menerima anak muda yang berminat untuk didik menjadi seorang marketing handal (khusus area Jabodetabek).
Imbuhnya.