<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filosofi Usaha Belajar dari Bayi

filosofi usaha dari nol


Filosofi Usaha Dari Kecil

Satu hari yang lalu aku berbincang dengan seorang yang bijaksana di kedai dekat tempatku bekerja, dia kelihatan tidak asing dan menyapa ke aku dan kemudian aku menjawab dengan sapaan kepada dia.

Orang itu adalah seorang tokoh masyarakat yang santun dan sopan kepada siapapun, sehingga membuatku diriku segan dan santun kepadanya.

Kemudian dia berbincang sesuatu yang membuatku tertarik, sambil aku memesan segelas es teh dan gorengan ke penjual kedai itu aku mendengarkan cerita tokoh masyarakat itu.

"Hidup ini sebenarnya dimulai dari tidur, merangkak, duduk, berdiri, berjalan dan berlari menuju impian". Kata orang bijak itu. "Lalu aku bingung kenapa kok melalui proses tersebut pak?", tanyaku.

Lalu bapak itu menjelaskan, jika kita lahir dari orang bawah atau orang yang susah untuk menggapai sesuatu impian itu harus melewati proses dan lika - liku yang panjang, dimana tantangan dan ujian selalu merintangi jalan untuk mengejar impian itu.


Berbeda jika kita lahir dari keluarga yang enak hidupnya, dimana semua fasilitas sudah tersedia dan kita tinggal melanjutkannya, namun kebanyakan orang yang sudah enak hidupnya selalu termanjakan oleh fasilitas orang tua sehingga terkadang daya juangnya menjadi lemah. 


Jika kita dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu, maka dari kecil kita didik untuk menghadapi hidup yang keras dan keteguhan hati itu yang membuat kita bangkit dari keterpurukan selama ini.

Kemudian beliau menjelaskan tentang filosofi bayi, dimana bayi yang baru lahir tidak mungkin dia akan berdiri dan berlari, namun ada tahapan - tahapan yang harus dilalui sampai dia bisa berlari cepat dan masa itulah rintangan hidup.

Di saat kamu membuat usaha, belum punya nama yang terkenal atau belum punya reputasi, belum mempunyai pelanggan yang banyak, belum mempunyai partner yang jelas membuat kita jalan cepat, maka disitu usaha kamu seperti filosofi bayi. Selanjutnya orang itu menjelaskan tentang filosofi bayi.


Artikel Inspirasi: Inspirasi Mittal Dengan Baja

Apa itu Filosofi Bayi ?


Filosofi Bayi adalah filosofi usaha manusia yang harus dilakukan pada tahapan tertentu dimana tahapan itu harus melewati masa tidur, merangkak, duduk, berdiri, berjalan dan berlari menuju impian.

Masa tidur 

adalah disaat Anda memulai usaha namun kerjaannya hanya tidur dan bermimpi tentang sesuatu yang indah, disitu kita tidak mempunyai modal alias nol (modal mimpi dan niat).

Masa merangkak

adalah usaha yang tadinya nol harus dilakukan action (tindakan yang nyata) dan harus kita mulai dengan tindakan, contoh mendirikan tempat usaha, mengisi peralatan usaha dan kita harus menjual barang atau jasa kepada pelanggan.

Masa duduk

adalah usaha yang tadinya sudah dilakukan dengan nyata dan kita harus duduk menunggu pelanggan yang datang, menghitung pendapatan, mencatat kerugian dan mereview semua yang dilakukan selama usaha. Apakah usaha ini mengalami penurunan atau mengalami kenaikan.

Masa berdiri

adalah usaha yang sudah berjalan mengalami perkembangan dimana hasil penjualan meningkat, pelanggan mulai banyak dan keuntungan berkali lipat. di masa inilah usaha kita sudah populer dan dikenal oleh banyak orang.

Namun sewaktu berdiri bayi juga bisa jatuh tersungkur karena pijakan kaki kurang kuat, sehingga untuk mendirikan usaha dengan pijakan kuat pondasi usaha tersebut harus kuat dan kokoh.

Lantas bagaimana caranya?

Orang bijak itu menjelaskan jika kamu sudah berdiri, maka berhati - hatilah dalam memijakkan kaki dan peganglah yang kuat agar tidak jatuh. Caranya dengan kuatkan kakimu dan peganglah tanganmu ke dinding.

Contoh usaha seperti ini, jika Anda sudah mempunyai usaha dan berdiri, maka management keuangan, waktu, tenaga dan pikiran harus dikondisikan dengan apa yang ada atau diatur sedemikian agar usaha Anda tetap berdiri.

Masa berjalan

adalah usaha yang sudah berdiri dilanjutkan dengan berjalan dimana usaha sudah berdiri tinggal berjalan ke jalurnya.

Kebanyakan usaha - usaha yang dirintis dari nol akan mengalami masa jatuh bangun sewaktu masa berjalan dan berdiri, karena banyak faktor, salah satunya dari faktor intern dan faktor ekstern.

Usaha dinilai berdiri dan berjalan jika sudah melewati masa 2 tahun dan orang akan melihat usaha kita mempunyai kredibilitas atau tidak.

Usaha dengan berjalan itu memang susah - susah gampang, kenapa begitu, karena usaha sewaktu berjalan ada saja rintangan dan godaan sehingga faktor intern dan ekstern kita terganggu.

Contoh Usaha Dari Bayi


Contoh faktor internal

Keuangan kita terkadang seok atau besar pasak daripada tiang, yaitu besar pengeluaran daripada yang didapat, apa boleh buat jika kita ingin berjalan, maka harus mempunyai kaki yang kokoh dan kuat dalam menghadapi rintangan tersebut.

Contoh faktor eksternal

Persaingan usaha sekarang semakin sulit, dimana dengan usaha yang sama dengan orang lain akan menghasilkan efek rebutan pelanggan dan pasar menyediakan sedikit keuntungan dari itu, dimana jika permintaan barang meningkat, maka harga semakin mahal dan jika permintaan barang berkurang namun stok kita banyak dan tidak cepat laku dijual, maka usaha kita akan jatuh.

Banyak pakar keuangan memberikan tips supaya meminjam kredit usaha, namun hal tersebut menurut saya tinggal pengelolaannya, jika pada masa berjalan kita pikir strategi kita bagus ya apa boleh buat dengan meminjam kredit.

Namun banyak juga yang jatuh dari masa ini, dan yang bertahan berjalan hanya 40% saja dari semua usaha diatas.

Masa berlari

adalah usaha yang sudah berdiri dan berjalan kemudian dilanjutkan berlari, dimana masa ini disebut awal ekspansi usaha.

Usaha yang mempunyai reputasi yang baik dan sudah melewati masa berdiri, berjalan akan mengalami masa dimana ekspansi usaha ini diperlukan untuk mengembangkan sayap dan meningkatkan hasil usaha.

Pada masa ini, usaha Anda sudah besar dan mempunyai capital flow yang lumayan, mempunyai relasi dan pelanggan yang banyak dan saat nya meningkatkan hasil produksi dengan cepat sambil berlari.

Namun banyak usaha disini yang jatuh tersungkur karena daya kelola ekspansi tidak tepat sasaran dan penjualan barang maupun jasa tidak banyak yang di gudang, dengan istilah banyak barang namun pembeli dan peminat kurang.

Kata lain jika usaha sudah memasuki tahap berlari, orang bijak itu memberi saran supaya menjaga langkah agar tidak jatuh, boleh ari namun jaga langkahmu.


Maksudnya kebanyakan orang usaha tidak melihat ekspetasi pasar melihat  minat, umur dan geografi maupun latar sejarah dan budaya setempat.

Contoh usaha kita di Jakarta ingin ekspansi usaha ke Medan, namun tidak melihat kultur usaha di Medan berbeda dengan di Jakarta, sehingga riset ekspetasi pasar sangat perlu dilakukan usaha besar dalam menentukan arah langkah yang dia tuju.

Hanya 10-25% saja yang bisa bertahan di dalam usaha ini, karena untuk berlari harus mempunyai kaki yang kuat, langkah yang kokoh, tenaga yang ekstra dan daya dorong yang besar.

Masa mengejar impian

adalah usaha yang sudah berlari dan mengembangkan sayap kemudian usaha itu merajai bidang yang dia kelola.

Di masa inilah usaha dikatakan sukses, hanya 5 % saja yang bertahan, kenapa begitu?

Sebab daya saing usaha, reputasi, kapital flow, manajerial dan semuanya bagus dan dikelola dengan baik dan bijaksana.

Sebagai contoh: Google sudah mengejar impiannya sebagai raja search engine dunia, dimana mesin pencariannya menjadi nomer wahid di dunia, di saat itu dia sudah mengalahkan pesaingnya dan meninggalkan jauh dibelakang sebagai perusahaan besar dan terkemuka di dunia.

Dengan Anda sudah melewati tahap ini, maka Anda dengan mudah mengejar impian Anda, mau apa, bagaimana cara, dan semuanya sudah ada di tangan Anda.

Artikel Lain: Inspirasi Rozi dan Fadli Dengan Sandal Imucu

Prosentase Nasib dan Usaha

Orang bijak itu kemudian bercerita, kelak kamu bisa menjadi orang seperti itu jika kamu mempunyai ini = ilmu 45%, nasib 50% dan sisanya 15% adalah usaha.

Aku jadi bingung kenapa prosentase nasib 50% dan ilmu 45% sedangkan usaha 15%, lalu beliau menjelaskan bahwa hidup manusia di dunia sudah ada yang mengatur, jika usaha kita 90% namun Tuhan berkata lain, maka usaha kamu tidak akan berhasil.

Sebagai contoh:

Google sebagai raja search engine dunia hanya 50% dia mendapatkan nasib dari Tuhan, 45% ilmu dan usaha 15% , mereka tidak sadar jika Tuhan sudah memberi kesempatan sukses itu, semoga google tidak menjadi evil dan jadilah malaikat..


Artikel Inspirasi: Rincian Perjuangan Membentuk Usaha dan Inovasi

Sekeras apapun usahamu toh yang mengatur alam semesta juga ada, maka usaha akan berhasil jika kamu bisa menjadikan Tuhan sebagai partner usahamu.

Jadi kesimpulan dalam usaha kita boleh mengejar impian namun jangan lupakan Tuhanmu, yang memberikan segala anugerah ilmu, nasib dan usaha kepada hambanya yang bersungguh - sungguh.