<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inspirasi Purdi E.Chandra Dengan PRIMAGAMA


Sejarah Primagama

Siapa yang tidak kenal dengan nama Primagama, lembaga bimbingan belajar nomer wahid di Indonesia. 

Bagaimana kisah Chandra dalam membangun bisnisnya?
Inspirasi apa yang membuat dia menekuni bidang bimbingan belajar?
Apa kiat trik usahanya sehingga menjadi terkenal? 

Kita ikuti kisahnya berikut ini.

Sejarah Masa Kecil Dan Masa Kuliah

Purdi E. Chandra atau sering dipanggil dengan nama purdi atau chandra merupakan anak dari keluarga sederhana yang berasal dari Lampung, Sumatera. Chandra lahir pada tanggal 9 September 1959 menghabiskan masa kecilnya di kampung halaman di Lampung, hingga menginjak SMP, Chandra kecil sudah terbiasa hidup susah dan bekerja keras.

Banyak pengalaman - pengalaman yang menjadikan dia terbiasa menghadapi hidup yang keras seperti beternak ayam dan itik. Tanpa malu Chandra kecil menjual hasil telurnya ke pasar, toko sembako dan warung makan untuk menambah penghasilan keluarga.

Uang hasil jerih payahnya dia kumpulkan seperak demi seperak uang untuk ditabung. Pengalaman belajar berdagang, beternak menjadikan dia memiliki intuisi usaha yang bagus sejak kecil.

Sewaktu remaja Chandra merasa mantap untuk menjajaki dunia baru yang lebih luas dan memutuskan merantau ke luar Lampung, mencari penghidupan yang lebih baik yaitu ke Jawa. Disana dia memutuskan melanjutkan studi di kota pelajar Jogjakarta.

Chandra adalah anak yang cerdas dalam bidang akademik. Kemampuan memaksimalkan kinerja otak kanan menjadikan dia mampu mengikuti berbagai macam disiplin ilmu yang ada. 

Tidak tanggung-tanggung dia kuliah di 2 Universitas yang berbeda di Jogja yaitu IKIP Jogja dan UGM serta mengambil 4 jurusan berbeda yaitu Psikologi dan Elektro di UGM. Sastra Inggris dan Matematika di IKIP Jogja.


Tahun bersejarah Chandra adalah tahun 1982, dimana tahun itu Chandra mulai membangun bisnisnya dan juga tahun bersejarah dia harus berhenti atau droop out dari kuliah yang dia jalani. 

Dia beranggapan bahwa kesuksesan tidak akan dia raih cepat jika hanya berkutat pada buku dan teori. Sehingga dia membuat keputusan besar membangun bisnisnya dan memutuskan keluar kuliah.

Ketika itu Chandra mendapatakan inspirasi dari murid - murid SMA yang menginginkan masuk ke perguruan tinggi negeri favorit, seperti UGM, UNY, IKIP Jogja, UPN, dll. 

Dia berfikir sejenak kenapa dia tidak membuat lembaga belajar yang memberikan pengajaran khusus agar siswa SMA lolos test seleksi SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru ).

Dengan intuisi yang tajam dia berfikir kedepan bahwa usaha Bimbel (Bimbingan Belajar) tidak akan padam dan terus menghasilkan uang sampai kapanpun bahkan sampai dia meninggal dia pasti mendapatkan kesuksesan dari itu.


Seperti mendapatkan ilham karena intuisi yang bagus, dia sambut dengan gayung semangat dan mulai memikirkan bagaimana mendapatkan uang untuk menyewa tempat usaha ! Lama dia merenung dan akhirnya dia lihat sepeda motor cantik kepunyaannya harus rela untuk dijual.

Setelah menawarkan kemana - mana akhirnya Chandra menemukan orang yang cocok yang mau membeli sepeda motor. 

Kesepakatan akhir, sepeda motor miliknya dihargai Rp. 300 ribu dan uang tersebut dia pakai untuk membiayai sebuah rumah kecil yang dia sekat menjadi dua ruangan, sebagai tempat lembaga pembelajaran miliknya sendiri.

Memulai Usaha Bimbel Primagama

Tahun 1982 adalah tahun dimana Chandra mendirikan Bimbel pertamanya, Chandra sudah berkoar - koar untuk mencari murid dan hanya 2 murid saja yang bisa dia gaet untuk dididik di Bimbel, itupun anak tetangga sebelah kosnya. 

Namun dia tetap bersabar, dan membebankan biaya Rp. 50 ribu untuk 2 bulan bimbingan. Dia berkomitmen akan mengembalikan uang tersebut jika dia tidak mampu memberikan les.

Dari 2 anak tersebut tersebarlah berita lembaga bimbingan belajar miliknya dan akhirnya dia mencari nama yang cocok yaitu Primagama sebagai nama Bimbelnya.

Pelan tapi pasti lembaga bimbingan belajar Chandra semakin berkembang, banyak murid yang mendaftar dan dia kebingungan karena ruangan tempat menyewanya tidak mencukupi kuota siswa.

Mau tidak mau dia meminta pemilik rumah merelakan rumahnya untuk dibuat Bimbel agar ruangan menjadi besar dan murid tertampung semua.

Trik Sukses Mengembangkan Primagama


Mengetahui bahwa banyaknya murid di Bimbel Primagama banyak orang yang iri dan meniru nama Primagama. Tetapi menghadapi perlawanan sengit pesaing usaha Bimbel tidak menyurutkan Chandra dalam menghadapi tantangan usahanya.

Dia membuat terobosan untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang lebih baik dan trik marketingnya yaitu mengembalikan uang Bimbelnya selama murid tidak lolos ujian SPMB.

Terobosan lainnya adalah Chandra membuat modul atau buku pelajaran yang tidak bisa ditiru oleh para pesaingnya, merekrut guru - guru yang bersertifikat sesuai bidangnya dan membuat tempat yang nyaman dan tenang untuk belajar dan mengajar siswa dan guru.

Selain itu Primagama membuat kupon pembayaran siswa yang membuat siswa mendapatkan berbagai macam fasilitas seperti kupon bisa di tukar dengan Fresh tea, teh kotak, pulpen, penggaris, aksesori buku dan alat tulis dan lain sebagainya.

Sebenarnya yang membuat Primagama maju setelah ada program jaminan diri. Yaitu bila ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Bila gagal diterima di Universitas Negeri maka uang akan dikembalikan. 

Purdi E Chandra akhirnya sukses membuat Primagama beromset diatas Rp. 70 Miliar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota.

Kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: 
  1. Pendidikan Formal
  2. Pendidikan Non-Formal
  3. Telekomunikasi
  4. Biro Perjalanan
  5. Rumah Makan
  6. Supermarket
  7. Asuransi
  8. Meubelair
  9. Lapangan Golf
  10. Dan lain sebagainya

Artikel Lain: Malam Yang Basah

Purdi E Chandra sekarang membawahi 23 unit usaha di Primagama meliputi:
  • Bimbingan belajar 680 cabang di seluruh indonesia
  • Pendidikan formal 
  • Pendidikan nonformal
  • Percetakan
  • Rumah makan
  • Tour & Travel
  • Tiketing
  • Dan lain-lain

Penghargaan yang pernah diterima Purdi antara lain : 
  • MURI
  • ISCA
  • ISMBEA
  • Entrepreneur of the year 2003
  • Best Franchise
  • Superbrand
  • Penghargaan sebagai pembicara di beberapa seminar wirausaha

Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Chandra tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Chandra pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY.

Selain itu Chandra pernah juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY. Purdi Chandra juga mendirikan Entrepreneur University (EU) yang hanya memakan waktu 6 bulan dan kuliah seminggu 2 kali.

Chandra mengkonsentrasikan pendidikannya pada pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, mempertajam kreativitas dan intuisi bisnis mahasiswanya. 

Materinya tentang nilai-nilai kewirausahaan seperti pantang menyerah, kreatif dan inovatif, semangat tinggi, berani dan jeli melihat peluang usaha.

Walaupun beliau tidak lulus kuliah atau sekolahnya hanya lulusan SMA namun beliau mampu mencetak anak SMA menjadi Mahasiswa yang berkualitas. Semoga artikel ini menginspirasi pembaca. Salut buat bapak Purdi Chandra.