<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inspirasi Budi Darsono Dengan Detiknews.com

sejarah situs detik news


Sejarah Singkat Detik


Siapa yang tidak mengenal detiknews.com, situs portal berita nomer wahid di Indonesia yang meliput berita hot news dan langsung update ke HP Anda. Dia adalah Budi Darsono the founder of portal site news sejak tahun 1998.

  • Bagaimana sejarah detiknews menjadi situs terbesar dan ternama di Indonesia? 
  • Apa kiat trik sukses Budi Darsono dalam membesarkan nama detiknews? 
  • Berapa personel jurnalis detiknews? 
  • Apa yang menjadikan inspirasi Budi meraih kesuksesan di bidang berita? 

Kita telusuri kisahnya berikut.

Budi Darsono adalah pendiri situs detiknews.com, pria dengan panggilan akrab mas Budi berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Dilahirkan pada tahun 1 Oktober 1961.

Awal karir mas Budi adalah sebagai jurnalis dan wartawan di beberapa surat kabar dan media masa seperti :
  1. Karier Kerja Wartawan Surabaya (1984).
  2. Karier Kerja Wartawan Majalah Tempo untuk wilayah Jawa Timur (1987).
  3. Karier Kerja Wartawan Biro Tempo Jakarta (1988).
  4. Karier Kerja Wartawan Berita Buana (1992).
  5. Karier Kerja Redaktur Pelaksana tabloid Detik pimpinan Eros Djarot.
  6. Karier Kerja Editor Eksekutif PT Surya Citra Televisi (SCTV).
  7. Karier Kerja Redaktur Eksekutif Simponi.
  8. Karier Kerja Pendiri dan Direktur Utama PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) (1998)
  9. Karier Kerja Redaktur Pelaksana detikcom.

Artikel Lain: Dilarang Parkir


Inspirasi Detik News


Mas Budi mendapatkan inspirasi detik.com dari kejadian kerusuhan tahun 1998, dimana masa itu terjadi gejolak politik di negeri kita tercinta dan beliau memuat di tabloid detik.

Beredarnya tabloid detik di masyarakat menyebabkan medianya dilarang pemerintah karena masalah politik, sehingga beliau kehilangan pekerjaannya. Kondisi tersebut tidak menyebabkan beliau patah semangat dan berhenti sebagai jurnalis dan wartawan.

Dengan memanfaatkan Handy Talky ( HT ) dan Tape Recorder beliau meliput kejadian kerusuhan dan mengumpulkan berita terpanas seputar kejadian politik dan kerusuhan.

Dibantu oleh rekannya yaitu Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi mendirikan situs detik.com dan berita tersebut sempat booming sehingga banyak masyarakat yang mencari referensi berita seputar kerusahan dan unjuk rasa mahasiswa di internet.

Budi Darsono memilih detik.com karena menginginkan berita paling update dari berita media masa lainnya. Ide memilih nama domain detik.com berawal dari pemikiran Budiono Darsono yang ingin memberikan informasi terkini kepada masyarakat.

Seperti slogan yang terpampang di blog resmi miliknya "Mengapa menunggu besok? Detik ini juga". Sebenarnya, dulu berita yang ditampilkan di detik.com pernah mendapat kecaman karena beritanya tidak akurat. 


Selain itu, tampilan homepage detik.com pada tahun 2005 pernah mendapat kritikan dari penggunanya karena terlalu banyak menampilkan iklan. Seiring dengan pertumbuhannya, detik.com melakukan perbaikan-perbaikan, terutama pada keakuratan berita yang mereka tayangkan.

Saat ini situs detik.com telah menjadi salah satu situs ternama di Indonesia dengan jumlah visitor yang sangat besar. Menurut informasi terakhir, pengunjung situs detik.com saat ini mencapai 3 juta hits per hari, dan menjadi salah satu situs yang paling sering dibuka oleh seluruh pengguna internet di Indonesia.

Jumlah pengunjung situs detik.com 


Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet).

Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. 

Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses).

Page view detik.com sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia.

Apa Kesuksesan Budi Darsono dalam membesarkan detik.com ?


Budi Darsono adalah seorang yang cerdik dalam mencari peluang bisnis, dimana banyak situs berita yang tumbang nama detik.com masih melambung di udara seperti Astaga.com, koridor.com, satunet, yang mati dan tidak berkembang.

Kiat sukses mas Budi adalah tingginya dedikasi, motivasi dan kompaknya tim detik.com dalam mencari berita terhangat dan memberikan informasi terpopuler di masyarakat pengguna gadget sebagai konsumsi berita sehari - hari.

Kesuksesan mas Budi menjadikan satu konten berita di detik.com berisi beraneka ragam konten berita atau disebut portal site berisi tentang seputar informasi masyarakat yaitu tentang bola, life style, kesehatan, keuangan, forum, dan masih banyak lagi konten viralnya.

Mengenai pendapatan situs detik.com dikutip dari beberapa sumber yang saya dapatkan di internet 

Menjelaskan bahwa pendapatan detik.com mencapai Rp 4 -  5 Milliar per bulan dari iklan. Space iklan ini berada pada domain utama dan beberapa sub domain milik detik.com, 

Penghasilan dari rate iklan di situs ini juga sangat beragam, yaitu berkisar dari Rp 500 ribu - Rp 200 jutaan. diantaranya
  1. Detik finance
  2. Detik health
  3. Detik oto
  4. Detik sport
  5. Detik net
  6. Detik hot
  7. Detik news
  8. Wollipop

Artikel Lain: Gila Atau Tidak

Tabel Kesuksesan Detik News


Tapi sayang situs detik.com sudah diakuisi oleh Trans Corp milik Chairul Tanjung dengan harga US $ 60 juta atau setara Rp. 521 miliar dan resmi dibeli 100% saham detik news pada tanggal 3 Agustus 2011.

Sebelum diakuisi saham detik.com dimiliki oleh Agranet 59 % saham, Tiger Investment 39 % saham dan Mitsui 2 % saham.

Dengan penjualan detik.com Budi Darsono berharap untung 500 %. Hanya bermodalkan HT serta Tape Recorder dibantu 3 teman, serta semangat yang pantang menyerah beliau sukses di bidang industri berita Portal, salut buat pak Budi Darsono.