<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Gelandangan sampai Pengacara - Jobless

pengangguran, pengacara dan gelandangan

Datang seorang tua berpakaian lusuh dan tampak kurus serta bau badan membawa tas jinjing menghampiri warung Angkringan Pak Iskandar.

Pengangguran dan Gelandangan


Tanpa sepatah katapun dia duduk disampingku dan Pak Iskandar menawari minuman kepada beliau. "Mau minum apa pak?" jawab Pak Iskandar. Dia menjawab: "saya pesan segelas air es".

Dan akupun terheran dengan tas jinjing besar yang dia bawa, sepertinya dia mau berpergian jauh.

 Dan akupun menyapa hangat kepada beliau. Sambil memesan es Good Day kesayanganku. "Datang dari mana Pak?"; "Saya dari Banjar mau ke Samarinda". Jawabnya. Terus, "Naik apa Pak kesini?" Tanyaku ! "Aku gandul (Bahasa Jawa: naik mobil tanpa bayar uang) truk tadi di Barabai dan ganti taxi sampai kesini". Katanya. "Mau cari kerja mas", jawabnya tegas.

"Adakah kerjaan mas?" balik tanya. Akupun menjawab: "Bapak mau kerja dibidang apa?" "Saya biasa kerja jadi kuli bangunan mas". Jawabnya polos.

Sejurus kemudian Pak Iskandar memberikan informasi ada kerjaan disamping Warung Angkringan, jika mau besok bapak bisa bantu orang untuk membangun Ruko. Dan beliau tersenyum kecil mengucapkan terima kasih kepada Pak Iskandar.

 Dia mengeluarkan uang recehan dan duit kertas lusuh di sakunya. Kurang untuk membayar menu yang dia makan di Angkringan. Karena merasa iba Pak Iskandar menggratiskan makan dan minum dan menyuruh beliau tinggal sementara di tempat temannya tidak jauh dari Angkringan.

Terasa iba juga aku melihat beliau sudah tua renta berbadan kurus kurang sehat mau kerja bangunan. Aku pikir dia sudah kehabisan uang untuk menghidupi dirinya.

Memang kondisi Ekonomi setiap orang berbeda-beda yang tua renta aja mau bersusah payah apalagi yang muda, harus mau bersusah payah lagi untuk mengehidupi diri dan keluarganya.

Kecakapan Hidup


Sewaktu sekolah dulu kita diajari skill of life / kecakapan hidup.

Kecakapan Hidup  adalah :kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. dikutip dari : 

Memang selama sekolah kita dihadapkan berbagai macam persoalan dan siswa harus proaktif mengatasi persoalannya dengan cara belajar memecahkan masalah/soal seputar kehidupan.

 Lihatlah di sekitar kita banyak orang yang jadi gelandangan, mereka tidak didik secara baik dan benar dan hidup sesuai naluri mereka yaitu bertahan hidup untuk memenuhi kehidupannya yaitu bisa makan atau sesuap nasi sehari dan terkadang dia mengais tong sampah mencari nasi bekas sisa orang yang dia makan dan dia tidak tahu lagi apa yang terjadi di hari esok!!.

Alangkah beruntungnya anda yang dilahirkan dari keluarga yang berada. Anda patut bersyukur.

Seperti lagunya Bung Rhoma Irama - Gelandangan :
  "Jembatan menjadi tempat perlindungan, dari terik matahari dan hujan, begitulah nasib yang aku alami, sebagai seorang tunawisma, langit sebagai atap rumahku dan bumi sebagai lantainya, hidupku menyusuri jalan, sisa orang yang aku makan". 

Gelandangan


Gelandangan adalah manusia, dia dilahirkan melengkapi kehidupan kita, terkadang kita menutup mata, pura-pura tidak tahu, cuek dan terkadang menendangnya.

Dia adalah kaum Duafa dan wajib kita sedekahkan rejeki kita, untuk berterima kasih kepada Allah SWT.

Atas limpahan rahmat dan karuniaNya, Anda di beri kecukupan rejeki dan bisa hidup lebih bahagia, dari dia.

Artikel Lain:

Pengacara


Tensi ekonomi yang tinggi, lapangan kerja yang tidak meningkat tiap tahun tidak sebanding dengan jumlah angkatan lulusan sekolah dan kuliah, akibatnya banyak orang yang tidak kebagian pekerjaan.

Lihatlah ratusan ribu orang berlomba-lomba mendaftar hanya untuk mencari pekerjaan strategis seperti PNS, BUMN, BANK, Perusahaan Tambang, dll.

Yang diterimanya pun sedikit dan lainnya harus rela menjadi PENGACARA = Pengangguran banyak acara. Sibuk dengan dirinya dan jika ditanya sibuk-sibuk terus cuma alibi tidak ada kerjaan, hehehehhe...  peace.    Hmmm... (sungguh ironis dan skeptis).

Itulah kenapa, disayangkan sekali di Negara Republik Indonesia tercinta ini, sedikit sekali pola pemikiran lulusan sekolah dan kuliah baru atau fresh graduate untuk mengeksplorasikan Skill of Life yang dia terima dan diajarkan di bangku kuliah untuk menjadi Enterpreneur muda. 

Pertanyaannya: jika dia tergantung pada Negara apa yang dapat diberikan Negara ini!!! cuma Skill Of Life aja, selebihnya anda harus berjuang sendiri menjadi Enterpreneur muda. 

Maka salut buat mereka yang bisa mengeksplorasi diri menjadi bagian dari usaha muda.

Slogan, Kata Bijak Pengusaha Muda


Ada Slentingan lucu tentang Usaha muda:

Yang muda yang berkarya yang tua-tua harap dipensiunkan aja dilarang bekerja dan menikmati hidup bahagia. hehehehe...

Banyak lulusan baru / fresh graduate yang canggung dan bingung harus dimulai dari mana untuk menjadi entrepreneur muda!!

Penerapan itu harus ditanamkan kuat dalam  diri Anda. Sehingga banyaknya Pengangguran / jobless dapat berakibat negatif bagi kehidupan sosial bermasyarakat.

Untuk memenuhi hidup sehari - hari aja bingung, uang tidak punya, jika punya istri banyak menuntut, anak nagis terus minta makan.

Akhirnya banyak kasus kriminalitas bermunculan di televisi dan media masa. Contoh: merampok, maling, jegal, pencurian, dll. Atau bisa faktor lainnya cuma gara-gara JOBLESS.

 Salam.