<!----><head> Page Not Found
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filosofi Ular Melilit dan Membelit

mengatasi dendam, amarah, emosi dengan cinta kasih



Filosofi Kehidupan

Filosofi merupakan bagian dari suatu ilmu pengetahuan dimana dengan memandang, menghayati, merenungi, menjadikan pelajaran berharga dari sebuah cerita atau kisah sesuatu.

Hal ini sobat angkringan dari menyimak suatu ilham dari sebuah cerita membuat kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam menyikapi manfaat dari sebuah cerita kehidupan ini dan jangan sampai kita menjadi takabur sebab menyebabkan kita akan lupa dengan diri kita sendiri.

Cerita kehidupan bisa datang dari diri kita lewat pengalaman pahit, senang, bahagia, sedih, dll bisa juga sebuah cerita itu datang dari sebuah peristiwa atau kisah orang lain yang kita ambil hikmahnya.


Cerita Ular Melilit

Pada suatu hari yang tenang ada seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari.

Pada mulanya peralatan di gudang tua yang berisi peralatan pertukangan selalu rapi di tempatnya.

Namun pada saat itu hari terasa melelahkan hingga si tukang kayu enggan untuk memasukkan peralatan kerja.

Kebiasaan tukang kayu itu sering membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan tidak merapikannya.

Hal itu sering kali diingatkan oleh istrinya untuk merapikan peralatan pertukangan agar tidak berserakan dan mengganggu tapi tukang kayu sering mengabaikan ucapan istrinya.

Sewaktu itu ada ular yang masuk ke gudang tua itu, secara kebetulan si ular merayap di atas gergaji.

Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka.

Ular itu menganggap bahwa gergaji itu menyerangnya dan merupakan musuh yang membahayakan hidupnya.

Ular itu dengan marah membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulut ular itu.

Ular itu berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.

Jurus terakhir yang ular lakukan adalah membelit dan melilit kuat gergaji itu kuat-kuat sebagaimana ular membelit musuh agar tidak bisa bernapas.

Belitan itu ternyata menyebabkan tubuh ular terluka parah, akhirnya ular itu mati beberapa saat.

Di pagi hari tukang kayu menemukan bangkai ular terlilit kuat pada gergaji  kepunyaannya.

Baca: filosofi negatif air mengalir


Filosofi Ular Melilit

Sobat angkringan sosial.

Terkadang saat kita marah, pikiran dan hasrat kita ingin melukai orang yang telah membuat marah dengan diri kita, seketika itu ego, emosi pasti memuncak.

Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka itu sebenarnya adalah diri kita sendiri.

Banyaknya perkataan kotor yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah dan emosi menguasai jiwa kita, semua kontrol akal sehat sering tidak jalan karena ego telah menguasai.

Dengan cara itu kita sebenarnya melukai diri kita sendiri, baik sadar maupun tidak sadar.

Semua itu haruslah berasal dari diri kita.

Ketahuilah Dendam benci/curiga/pikiran negatif/apapun itu, sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji.


Amarah, emosi, dendam, pikiran negatif akan muncul beribu-ribu kali masuk kedalam pikiran dan jiwa kita
dimana hal tersebut akan menusuk membakar hati kita sendiri.

Perasaan sesak, sakit hati, penat, benci akan menjelma dalam tindakan dan perkataan kita.

Sobat angkringan sosial, cobalah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dengan cepat melepaskan membuang sampah pengotor hati dan pikiran kita sendiri.


Mengatasi Pikiran Dendam

Cara mengatasi pikiran dendam, marah dan emosi dengan mengingat dan merenungi perkataan ini:
  1. Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta kasih.
  2. Tidak ada penyakit yang tidak dapat di sembuhkan oleh kasih sayang.
  3. Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
  4. Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
  5. Tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran.

Artikel Sejenis: Filosofi usaha dari bayi

Dengan merenungi siapa kita, apa manfaat dari cerita yang bisa kita ambil hikmah dan cara mengatasi dendam, marah, emosi hal ini bertujuan agar hidup kita damai, tenang, bahagia dan hidup dalam cinta kasih.

Semoga Anda bisa menghayati dari cerita ular melilit dan membelit.