He Often Does This - Dia Selalu Melakukan Ini
Salam, semoga Anda sehat dan tetap semangat. Topik kita hari ini mengenai meminjam barang.
Sebelumnya sediakan kopi hangat atau secangkir es Good Day untuk menemani Anda membaca, selamat menyimak :
" Setelah makan siang di kantin pojok. Saya mencari tas gantung kepunyaanku.
Baru saja saya meninggalkan tas itu di atas kursi, disamping pintu kantin dan sekarang dia tidak ada
Disaat saya kebingungan mencarinya, penjaga kantin datang.
'Apakah Anda mendapatkan makanan yang lezat, bung? ' Dia bertanya.
'Ya, terimakasih,' Aku jawab. 'Tapi saya tidak dapat membayar makanan. Saya baru saja kehilangan tas.'
Penjaga itu tersenyum dan sekilas dia pergi. Dalam beberapa menit dia kembali dengan tas dan memberikannya kepadaku.
'Saya minta maaf atas kejadian ini'. Dia berkata. ' Anjing saya selalu membawa barang bawaan pengunjung ke kebun. Dan dia selalu melakukan ini."
Barang milik kita
Terkadang merasa kesal jika barang kepunyaan kita di bawa oleh orang lain dan orang itu tidak pernah mengembalikan dengan alasan lupa atau tidak sengaja.
Apabila bertemu dengan orang yang membawa barang milik kita, dia selalu mempersulit langkah untuk mendapatkan barang kepunyaan kita. Dan kejadian ini bukan saya saja yang mengalami.
Banyak orang lain dengan nasib yang sama di buat pusing dan jengkel dengan barang pinjaman.
Adab meminjam barang dalam Islam
- Hendaknya meminjamkan barang dengan niat yang ikhlas karena Allah dan mengharap pahala dari Nya. Karena perbuatan itu adalah perbuatan yang sangat mulia.
- Hendaknya yang meminjam barang adalah seseorang yang telah dianggap oleh syariat berhak untuk meminjamkan. Yaitu seseorang yang baligh dan berakal sehat.
- Pihak yang meminjam adalah pihak yang berhak untuk dipinjami.
- Hendaknya meminjamkan barang yang tidak boleh dimanfaatkan. Mis; Meminjamkan istri untuk orang lain.
- Hendaknya barang yang dipinjamkan dimanfaatkan, tidak habis dan rusak.
- Bagi yang meminjam barang tersebut, hendaknya langsung mengembalikan jika diminta pemiliknya untuk mengembalikan.
- Hendaknya peminjam merawat baik - baik barang pinjaman tersebut melebihi barang pribadi sampai dikembalikan waktunya, karena hal tersebut adalah amanah.
- Tidak memaksa saat meminjam. Sebab tidak halal harta orang muslim dipinjamkan jika tidak ada rela dari kedua belah pihak.
Tentang barang pinjaman
Saya dulu juga pernah meminjam barang orang lain dan tidak mengembalikan dengan alasan tertentu, saya pikir - pikir bahwa meminjam barang orang membuat kita seperti berhutang.
Penyakit meminjam dan berhutang apabila tidak bisa mengembalikan, akan mengakibatkan penyakit batin/kejiwaan/rohani dan lama kelamaan karena terbiasa Anda bisa menjadi gila.
Entah karena kelamaan tidak mengembalikan jadi lupa untuk memikirkannya.
Padahal jika kita punya barang yang lupa untuk dikembalikan oleh orang lain dan disaat itu kita sangat memerlukan barang tersebut ada. Dan dia tidak ada ditempat, maka akan membuat diri kita kesal dan jengkel. Seperti itu juga perasaan yang saya rasakan.
Jadi, pastikan jika meminjam barang orang lain bila sudah selesai di pakai harap segera dikembalikan secepatnya. Sebelum diminta pemiliknya, sebab hal tesebut dapat mengakibatkan penyakit lupa diri oleh karena kelamaan dan tidak mengembalikan.
Saya jujur sering juga lupa diri meminjam korek, sandal teman tetapi lupa mengembalikan. Setelah saya pikir itu awal dari kebiasaan buruk dalam diri saya karena terlalu menyepelekan barang kecil yang lama kelamaan akan menjadi besar jadinya.
Ada juga orang yang meminjam barang mengembalikan tidak utuh dan rusak, terkadang kita jengkel juga dibuatnya. Rawatlah barang pinjaman orang melebihi barang pribadi Anda.
Dulu saya meminjami barang ke teman, tidak lama kemudian dia meminjamkan barang keorang lain tanpa seijin saya dan orang lain meminjamkan lagi ke temannya dan temannya lagi meminjamkan ke orang lain. Akhirnya hilang. Sudah saya telusuri tetap tidak ada yang mengaku. Hendaknya meminjamkan barang yang tidak boleh dimanfaatkan.
Artikel Lain:
Slogan, Peribahasa, Kata Mutiara Tentang Pinjam Meminjam
#Ada slogan yang nyentrik dari bank abal - abal
BPKB Anda menganggur ! Pinjamkan BPKB Anda untuk mendapatkan dana segar.
Menurut saya trik tersebut untuk menggiring orang mendapatkan uang ke bank abal - abal dengan jaminan barang berharga yaitu BPKB. Dan hal tersebut banyak ditemui di masyarakat.
Hukum pinjam meminjam halal asal ada rela dari kedua belah pihak. Dulu ada teman yang memaksa saya meminjamkan barang berharga yaitu uang, pas saat itu dia lagi perlu dan dia tahu saya ada uang dan dia berjanji muluk - muluk akan mengembalikan dengan pengembalian yang berlipat.
Berkaca dengan kejadian pertama, dia meminjam uang tidak mengembalikan saya juga tidak meminjaminya sehingga dia menjadi marah dan sentimen kepadaku. Itulah karakter buruk manusia.
Tentang karakter orang, ada yang tanggung jawab, ada yang menyepelekan barang pinjaman.
Saya dulu pinjami BPKB ke orang sudah hampir 3 tahun tidak dikembalikan padahal komitmen awal dia mengembalikan dalam tempo 4 bulan. Setelah 4 bulan berlalu dia lupa diri dan selalu menunda pengembalian dengan alasan tertentu. Sampai hampir 3 tahun saya ambil barang BPKB ku dia menghindar dan menghilang dari peredaran. Akhirnya pasrah, ya sudahlah.
Seperti lagu Bondan Prakoso: Ya, sudahlah. Dengarkan lagunya jika Anda suka.
Karakter orang memang perlu dikaji dulu sebelum meminjami barang, orang itu layak dan buat apa barang pinjaman dipakainya.
#Ada peribahasa yang bijak dari negara Turki tentang pinjam meminjam;
Dia yang meminjam maka dia akan mengalami penderitaan karena telah meminjam
Pesan Moral disini
- Meminjamkan barang dengan niat ikhlas karena Allah karena mendapatkan pahala.
- Hukum pinjam meminjam adalah halal jika ada rela dari kedua belah pihak.
- Jaga dan rawat barang pinjaman orang melebihi barang kepunyaan Anda.
- Kembalikan barang pinjaman setelah selesai memakai.
- Kebiasaan buruk yang membuat Anda susah kaya adalah sering meyepelekan hal kecil. Yaitu meminjam sesuatu yang kecil dan tidak mengembalikan.
Salam